I. Pengertian Strategi Pembelajaran Afektif secara Teoritis
Pandangan para ahli mengenai pembelajaran afektif:
a. Menurut
Mc Paul, pembentukan moral tidak sama dengan pengembangan kognitif yang
rasional, pembelajaran moral siswa adalah pembentukan kepribadian,
bukan pengembangan intelektual.
b. Menurut Kohlberg moral manusia berkembang melalui tiga tingkat, dan setiap tingkat terdiri dari 2 (dua) tahap.
c. Menurut
Rokeach (1968), nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan,
tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
Selanjutnya dijelaskan bahwa sikap mengacu pada suatu organisasi
sejumlah keyakinan sekitar objek spesifik atau situasi, sedangkan nilai
mengacu pada keyakinan.
d. Menurut
Tyler (1973:7), nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang
dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan.
Selanjutnya dijelaskan bahwa manusia belajar menilai suatu objek,
aktivitas, dan ide sehingga objek ini menjadi pengatur penting minat,
sikap, dan kepuasan. Oleh karenanya satuan pendidikan harus membantu
peserta didik menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan
signifikan bagi peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan personal dan
memberi konstribusi positif terhadap masyarakat.
e. Menurut John Dewey dan Jean Peaget, berpendapat bahwa perkembangan manusia terjadi sebagai proses Restrukturisasi kognitif yang berlangsung serta berangsur-angsur menurut aturan tertentu.
f. Menurut
Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi yang
dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu
objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek
misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran.
g. Menurut Dooglas Graham (Golu). Nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari penampilannya.
Pengembangan
dominant efektif pada nilai tidak bisa dipisahkan dari aspek kognitif
dan psikomotorik, masalah nilai adalah masalah emosional dank arena itu
dapat berubah, berkembang, sehingga bisa dibina, perkembangan
nilai-nilai atau moral tidak akan terjadi sekaligus tetapi melalui
tahap-tahap.
II. II. Pengertian Strategi Pembelajaran Afektif secara Edukatif
Berdasarkan definisi yang dipaparkan oleh para ahli bahwa strategi
pembelajaran afektif ialah suatu teknik dan metode mengajar seorang guru
dalam proses pembelajaran agar siswa-siswinya mampu menyerap,
mengaflikasikan dan mengamalkan ilmu dan materi pembelajaran yang
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat
tinggi.
Pembelajaran afektif ini dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar
dengan proses pembentukkan sikap yang meliputi pola pembiasaan, modeling. Melalui
model strategi pembelajaran sikap yang meliputi model konsiderasi,
model pengembangan kognitif, dan teknik mengklarifikasi nilai. Matkul: PKN
Dosen: Dirgantawa Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar